Pemimpin sebagai penentu

Pernah menemui kegagalan? Kebuntuan? Mandeg ide? …. Pernah kali ya … Bagi kita, segala kegagalan, kebuntuan tadi bukan akhir dari semua. Seperti pepatah mengatakan : ada seribu jalan ke Roma. Bisa naik pesawat, itupun bisa berbagai rute. Bisa naik kapal, itupun kalo gak dibajak perompak Somalia. Naik kereta juga bisa, kalo mau maksa  ya silakan. … anyway … apapun pasti ada jalan keluar yang lain.

Nah, sekarang kalo kita ngomongin Timnas Sepakbola kita .. yang sedang berlaga di tahap pra piala dunia 2014. Setelah pada pertandingan pertama kalah dari Iran di kandangnya, … , eeee … kita kalah lagi lawan Bahrain di rumah kita sendiri (saya ngga mau bilang kandang, emang kita sejenis hewan, … , meskipun kambing dah dibedakin ama di gincu in, .. tetep kambing. )

Apa yang salah sih? Melihat penampilan yang “menjanjikan” pada masa pelatih masih dipegang Pak Riedl dengan Oom Wim sekarang? Masalah tendang menendang bola kan memang sudah makanannya Firman Utina cs. Ga terlalu pengaruh. Terus apa .. ?

Menurut saya sih masalah kepemimpinan. Bila suatu perusahaan besar terus limbung, ga bisa maju2, pasti cari pemimpin baru. Pemimpin dengan visi baru, strategi baru, cara baru … dan yang paling penting seorang pemimpin harus didengar oleh bawahannya. Sepertinya yang terjadi di Tim Nas kita adalah pemimpin (dalam hal ini Oom Wim) sudah tidak mendapat respek dari pesepakbola Tim Nas kita. Kata kapten tim, mas Bepe, ada 7 pemain yang ngga mau lagi dilatih sama Oom Wim. Nah lo … satu aja sudah masalah, apalagi 7 !! Belum kalau virus tidak respek tadi berlanjut menular ke pemain lain … Waaah saya bener2 ngga siap kalo disuruh gantiin mereka … 😉

Nah menurut saya sih kalau waktunya panjang, bisa saja mengganti pelatih sehingga Tim Nas bisa mendapat pemimpin baru. Dengan coach baru, maka bisa dapat visi baru, strategi baru, cara baru seperti di atas, tapi .. mungkin? Tidak segampang itu. Waktu pendek untuk mencari pengganti, belum adaptasi strategi dengan tim, belum masalah remeh temehnya seperti kontrak de el es be. Jadi ya paling mengangkat mantan pelatih tim nas yang asli Indo saja. Bang Rahmat Darmawan misalnya .. yang jelas sudah mengenal karakter pemain, dan sebaliknya pemain juga sudah mengenal cara melatih bang RD juga. Tapi kita hanya bisa berharap, dan Ketum PSSI yang menentukan. Semoga timnas kita menjadi lebih baik lagi … Amin.

Leave a comment